Rabu, Mei 25, 2011

Jalur Sepeda dan Greenwash

Bermula dari status seorang online buddy, Agam Fatchurrochman, aku menulis ini. Statusnya berbunyi:

Jika greenwash adalah upaya mencuci kinerja buruk lingkungan dengan membuat kegiatan yang seolah-olah pro lingkungan, maka yg diresmikan Foke pagi ini dg jalur bersepeda 1,4 km di Blok M jelas greenwash. Hentikan pembangunan jalan tol, layang, perbaiki bis, angkutan umum, baru itu hijau. Foke off

Aku teringat sekitar satu tahun lalu Komunitas b2w Semarang bersibuk-ria mengadakan talk show yang membahas tentang pentingnya pembuatan bike lane atawa jalur sepeda di Semarang. Untuk hasil talkshow yang pertama, bisa dibaca di http://nana-podungge.blogspot.com/2010/04/jalur-sepeda-please.html Sedangkan untuk hasil talkshow yang kedua, bisa dibaca di http://nana-podungge.blogspot.com/2010/06/talk-show-jalur-sepeda-2.html Konon, pemerintah kota Semarang menjanjikan akan segera disediakan jalur sepeda di beberapa ruas jalan protokol di kota Semarang sebelum tahun 2012.

Para warga kota Semarang tentu tahu usaha pemerntah untuk menata ulang trotoar Jalan Pahlawan, dengan memindahkan para pedagang kaki lima dan membangun trotoar yang sangat indah. Katanya, di Jalan Pahlawan inilah nantinya jalur sepeda di kota Semarang yang pertama akan diresmikan.

trotoar 'baru' di sepanjang jalan Pahlawan Semarang

Kembali ke pernyataan Agam, pembangunan jalur sepeda ini nantinya akan benar-benar membangkitkan semangat warga kota Semarang untuk lebih mencintai lingkungan dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, ataukah akan menjadi pajangan belaka? yang nota bene berarti hanya menghambur-hamburkan uang saja? Apalagi jika seperti yang dinyatakan oleh Agam, pemerintah tetap saja membangun jalan-jalan tol baru -- yang tentu tidak dibangun untuk sepeda; pemerintah tetap saja tidak meningkatkan kualitas dan fasilitas transportasi umum; pemerintah terus saja menggenjot import atau produksi kendaraan bermotor dan membiarkan para distributor kendaraan bermotor mengiming-imingi masyarakat untuk bisa membeli kendaraan bermotor baru dengan uang muka sangat minim; para pejabat pemerintah tidak memberikan contoh yang sangat signifikan untuk mengurangi penghambur-hamburan BBM,

Konon di Bandung jalur sepeda tidak benar-benar dimanfaatkan oleh para warga sehingga duit milyaran rupiah untuk membangun itu pun terkesan mubazir.

Dan komunitas b2w pun (yang mau tidak mau dibebani sebagai sebuah komunitas yang menjadi tolok ukur 'pahlawan' pengurangan polusi) dirajai oleh mereka yang hanya memedulikan (pemasukan kocek) kepentingan pribadi.

'ruang tunggu sepeda' di Jogja

Pun, ide yang pernah digulirkan oleh para founding father komunitas bersepeda ini -- menjembatani kaum the haves dan the haves not -- tetap mengawang di udara. Akankah?

GL7 15.55 250511

Tidak ada komentar:

Posting Komentar