Selasa, Juni 29, 2010

TALK SHOW JALUR SEPEDA 2




Demi menjaga konsistensi dalam mendesak pemerintah kota Semarang untuk menyediakan jalur sepeda di beberapa ruas jalan kota Semarang, Komunitas b2w Semarang kembali menyelenggarakan TALK SHOW yang memperbincangkan tentang JALUR SEPEDA pada tanggal 6 Juni 2010. Dua pembicara utama yang hadir yaitu Ir. Drs. Djoko Setijowarno MT, sebagai ahli dan peneliti transportasi (beliau juga merupakan salah satu ‘keynote speaker’ pada Talk Show yang pertama), dan Ari Purbono, selaku ketua Komisi B DPRD Jawa Tengah.

Djoko Setijowarno mengatakan bahwa program transportasi akan mendapatkan prioritas lebih; hal ini merupakan salah satu janji walikota Semarang yang terpilih. Melanjutkan apa yang disampaikan oleh Gurun Risyadmoko, Kepala Dinas Perhubungan Kominfo sebagai salah satu pembicara pada Talk Show yang pertama, Djoko menyarankan Car Free Day agar diselenggarakan tiap hari Minggu, agar masyarakat lebih cepat memahami dan membiasakan diri dengan ide mengurangi polusi udara dengan cara mengurangi ketergantungan kepada kendaraan bermotor.

Setelah mengadakan studi banding ke beberapa negara di luar negeri, Djoko menyampaikan ide agar menghubungkan penyediaan jalur sepeda dengan peluang bisnis atau pun perputaran ekonomi. Misal, di negara China, pemerintah membangun jalur sepeda ke arah-arah pedesaan, yang akhirnya akan mendorong para penduduk kota lebih bersemangat berkunjung ke desa-desa mengendarai sepeda, atau sebaliknya. Hal ini bisa membuka peluang bisnis berupa membuka usaha persewaan sepeda.

Untuk ide tersebut, Djoko menyarankan jalur sepeda dari Kalibanteng menuju Gunung Pati. Ide ini sangat bagus mengingat banyak pesepeda yang menganggap track Kalibanteng – Gunung Pati sangat menantang.

Pembicara kedua, Ari Purbono mengatakan bahwa pihak pemerintah telah berkomitmen untuk paling lambat mengupayakan tersedianya jalur sepeda pada tahun 2011, dengan pertimbangan bahwa sebagai warga negara kita semua selayaknya peduli terhadap lingkungan, dengan mengurangi polusi udara. Bersepeda sebagai ganti mengendarai kendaraan bermotor adalah salah satu usaha paling mudah dan efektif untuk bersama-sama mengurangi polusi udara. Karena itulah maka pemerintah sebaiknya memberikan fasilitas kepada komunitas pecinta sepeda.

Ari menyampaikan pertanyaan kepada para audience kira-kira dimanakah jalur sepeda bisa disediakan.

Dalam sesi tanya jawab, Erman Hidayat, sebagai salah satu anggota Senior Bicyle Community menyarankan untuk menyelenggarakan “Car Free Time” di seputaran Simpang Lima pada pukul 04.00-06.00 setiap hari. Selain itu juga melanjutkan terselenggaranya “Car Free Day” pada tiap hari Minggu, minimal di Jalan Pemuda. Dia menyarankan agar even ini merambah areal yang lebih panjang, yakni dari Tugumuda sampai perempatan Hotel Dibyapuri, tidak seperti selama ini yang “hanya” diselenggarakan dari Tugumuda sampai depan Paragon.

Penanya kedua, Darmawan dari komunitas b2w Semarang mengusulkan agar para pejabat pemerintah kota maupun DPRD untuk juga berbike-to-work, atau bersepeda ke tempat kerja, minimal satu kali dalam seminggu, yakni pada hari Jumat. Dari kebiasaan ini maka diharapkan para pegawai negeri pun akan mengikutinya.

Bob Riza dari Semarang Onthel Community menyarankan agar jalur sepeda disediakan di sepanjang jalur utama, dari Kalibanteng menuju Mranggen.

Riu dari komunitas b2w Semarang meminta konsistensi untuk menggunakan jalur sepeda semestinya, dan bukannya malah membiarkannya digunakan untuk parkir mobil, seperti yang selama ini dilakukan di dua jalan Semarang yang masih memiliki jalur lambat, yakni Jalan MT Haryono dan Jalan Indraprasta.

Mari kita menjaga dan melestarikan lingkungan yang sehat dengan mengupayakan pengurangan gas emisi yang kita keluarkan dari kendaraan bermotor kita dengan bersepeda. Bersepeda akan menjadi nyaman dan aman jika pemerintah menyediakan jalur sepeda dan masyarakat mematuhinya.

Nana Podungge
Sekretaris Komunitas b2w Semarang
PT56 10.40 290610

Tidak ada komentar:

Posting Komentar