Selasa, Juni 15, 2010

Mimpi Basah


Bermula dari ngobrol tentang LYSISTRATA, drama klasik hasil gubahan Aristophanes, kelasku berbincang tentang mimpi basah. NAH LO? :-)

In brief, Lysistrata adalah drama yang plot utamanya adalah usaha para kaum perempuan Athens menghentikan perang dengan cara SEX STRIKE alias mogok seks dengan para life partner masing-masing. Seks adalah satu hal alamiah yang sangat penting di zaman Yunani kuno, sehingga dipahami oleh Lysistrata, sebagai pencetus ide SEX STRIKE, bisa dipakai untuk 'senjata' agar para kaum lelaki menghentikan perang.

Alkisah, para kaum lelaki setelah lelah dan bosan berperang, mereka akan kembali ke pasangan masing-masing untuk melakukan hubungan seks. (Bisa dibayangkan bahwa seks dianggap sebagai satu aktifitas yang sangat berhasil mengembalikan segala gairah untuk melanjutkan hidup.) Setelah 'mendapatkan' energi dan spirit mereka kembali, para kaum lelaki akan berangkat ke medan perang lagi. Inilah yang dibidik oleh Lysistrata sebagai cara ampuh untuk menghentikan perang. Lysistrata meminta kaum perempuan untuk berdandan seseksi, semenarik, dan sesensual mungkin tatkala suami mereka datang, menggoda mereka, namun kemudian mengacuhkan kebutuhan seksual mereka setelah mereka 'horny'.

Konon, berbeda dengan kaum perempuan sekarang yang dikondisikan untuk menganggap seks sebagai sesuatu yang 'hanya milik lelaki' (baca -> hanya lelaki yang 'berhak' menunjukkan kebutuhan seks secara terbuka) perempuan di zaman dulu pun sangat terbuka berbincang tentang seks dan menunjukkan hasrat mereka terhadap para kaum lelaki.

Perbincangan berikutnya adalah mengapa Lysistrata bisa dikategorikan sebagai low comedy dan bukan high comedy (bukan bermaksud mengkotak-kotakkann karya nih). Dalam banyak scenes kita bisa mendapati body language yang sort of vulgar dan sensual untuk membuat para penonton tertawa.

"Mengapa adegan sensual di sini bisa membuat para penonton tertawa?" tanyaku.

"Because sex is animal instinct, Miss," jawab seorang mahasiswa.


Nah, bermula dari jawaban itulah, akhirnya aku yang suka ngelantur ketika berbincang di kelas, mengeluarkan pertanyaan, "Why do only men have wet dreams? Women don't?"

Ramailah kelas jadinya. LOL. Jawaban ngelantur (menurutku ngelantur LOL) pun mengalir dari sana sini. Contoh: "Because women don't have penis Miss." LOL.

"Do you think without having wet dreams, women still have the so-called 'animal instinct' how to have sex for the first time?" tanyaku lugu. (lucu tur guoblok. LOL.)

Jawaban yang mungkin 'rada' ilmiah adalah, karena laki-laki menghasilkan berjuta-juta sperma setiap hari yang akan memenuhi kantung spermanya, sehingga mereka memerlukan 'media' untuk mengeluarkannya. Bagi mereka yang telah memiliki pasangan tetap tentu seks adalah cara yang 'alami' untuk mengeluarkan sperma tersebut. Bagi mereka yang belum memiliki pasangan tetap, mungkin mimpi basah adalah cara yang mungkin juga alami, selain masturbasi.

Obrolan berlanjut ke 'siapakah perempuan yang kadang datang dalam mimpi basah tersebut'. Seorang mahasiswi mengatakan teman-teman lakinya waktu SMA bercerita mereka dengan enak bisa memilih perempuan yang mereka sukai untuk hadir dalam mimpi basah mereka. Well, aku belum pernah melakukan riset dalam hal ini, namun aku ingat satu artikel dalam buku Ayu Utami "Si Parasit Lajang" yang bercerita bahwa kaum lelaki tidak bisa memilih dengan perempuan mana mereka ingin melakukannya dalam mimpi basah mereka. Dan, memang beberapa mahasiswa (laki-laki) di kelas yang hadir pada waktu itu mengatakan hal yang sama, "tidak bisa memilih perempuan mana yang akan mereka hadirkan dalam mimpi basa mereka".

Obrolan masih berlanjut ke seorang mahasiswa asal Papua yang bercerita tentang satu hal penting dalam mimpi basah mereka. Tapi, aku sudah males nulis nih. Ngeles. LOL. Dilanjut kapan-kapan lagi ah. :-p

PT28 19.53 150610

2 komentar:

  1. hai nana... aku mampir nih... aku suka dengan tulisan tulisanmu..., aku bisa banyak belajar darimu juga loh.. memang mantap kakak satu ini yaa...:)

    BalasHapus